Selasa, 10 Agustus 2010 | By: ACEH PONTIANAK

SIRAMAN ROHANI DI BULAN RAMADHAN

Bulan Ramadhan adalah salah satu bulan yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat islam. Di bulan yang suci ini setiap muslim mendapat kesempatan untuk meraih kebaikan yang berlipat-lipat. Namun demikian banyak orang yang belum mengerti makna puasa itu sendiri. Melaksanakan puasa tetapi tidak mendapatkan apa-apa selain lapar dan dahaga. “Bagi yang belum mengerti makna puasa hanya mendapatkan lapar saja, karena ketika puasa tidak menjaga ucapan, matanya sering melihat hal-hal maksiat,” jelas Mustoffah.

Selain diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa dan melakukan sholat sunnah tarawih, ketika bulan Ramadhan kita juga akan sering mendengar Al Quran dibacakan di masjid-masjid. “Tentu saja banyak kebaikan yang diperoleh bagi setiap muslim yang menjalankan ibadah puasa, sholat tarawih maupun melakukan tadarus,” jelas ustadz yang selalu mengingatkan untuk bersyukur tersebut.
Beberapa orang mempunyai anggapan yang salah mengenai Ramadhan sehingga makna bulan suci tersebut tidak akan diperoleh. “Ramadhan bukan waktu untuk cuci dosa,” ujar Mustoffah. Ketika Ramadhan banyak yang bertobat ingin untuk diampuni dosanya.
Tetapi setelah Ramadhan kembali melakukan kesalahan dan menunggu Ramadhan berikutnya untuk bertobat lagi. “Sebagian orang saat memasuki bulan Ramadhan perilakunya berubah menjadi lebih baik, tetapi setelah Ramadhan perilakunya berubah lagi seperti sebelumnya,” ungkap Mustoffah.
Contoh orang yang setelah Ramadhan kembali ke perbuatan maksiat lagi adalah koruptor. Sebelum Ramadhan melakukan korupsi. Pada saat Ramadhan menjalankan ibadah puasa tetapi setelah Ramadhan selesai akan melakukan korupsi lagi. “Ibarat ulat menjadi kepompong tetapi tidak menjadi kupu-kupu melainkan menjadi ulat lagi,” jelas Mustoffah.

0 komentar:

Posting Komentar